Sabtu, 28 Februari 2015

Benteng Pendem "Van den Bosch"

Yup. kalau Anda orang Jawa, dari namanya saja pasti Anda tahu kalau benteng ini maksudnya adalah benteng yang terpendam. Mengapa terpendam? Jadi ceritanya benteng ini tertutup gundukan tanah yang sengaja dibangun sebagai tanggul untuk menghalau luapan air sungai Bengawan (Solo dan Madiun) serta menangkis serangan lawan.  Benteng ini dikelilingi oleh parit selebar ± 5 meter yang dahulunya dipelihara buaya buas, sehingga sulit dan berbahaya bagi tawanan dan pekerja rodi yang mencoba melarikan diri maupun pasukan pejuang yang akan menyerang. 

Benteng Pendem ini terletak di Komplek Angicipi Batalyon Armed 12, pertemuan antara Jalan Diponegoro (sebelah timur) atau Jalan Untung Suropati (sebelah barat) RT/RW : 07/02, Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupatan Ngawi, Provinsi Jawa Timur. 

Senin sore, tanggal 23 Februari 2015 kemarin, sebelum berangkat menuju ke Bromo, saya bersama teman-teman sekelas Dikdas A UNY 2014 sempat berkunjung ke benteng ini. Ternyata benteng ini berada di area markas Kostrad. Memasuki pintu masuk terdapat mobil-mobil militer tua. Entah bagaimana sejarahnya dulu.

Lingkungan Benteng Pendem ini sangat asri, sejuk, banyak rumput-rumput. Apalagi ketika sudah masuk ke area dalam benteng. seperti padang rumput yang luas dikelilingi oleh bangunan-bangunan tua. Sisa-sisa bangunan ini mengingatkanku pada Tamansari di Yogyakarta, tapi lebih kuno bangunan ini. Mungkin karena benteng ni memang sengaja dibiarkan seperti itu.

Ada bangunan yang menurutku mirip dengan Coloseum di Roma. Ternyata bangunan dengan arsitektur bergaya Roman-Indische ini dahulunya digunakan sebagai gedung utama perkantoran bagi tentara Hindia Belanda berpangkat tinggi atau setingkatPerwira dan Letnan. Pilar penopangnya begitu kokoh yang dipadu dengan pintu dan jendela besar yang sekilas seperti bangunan Romawi. Hmm... pantas saja.. 

Bangunan benteng pendem ini sangat menarik, apalagi jika tahu sejarah tempat ini. Sayangnya, kemarin waktu kunjungan hanya sebentar sekali. Keburu tutup, hehe. Jadi hanya sempat berjalan-jalan sekitar kurang dari 30 menit. Mungkin kalau tertarik mengenai sejarah benteng ini bisa googling sendiri yaa.. :D 

Berikut saya lampirkan foto-foto area benteng pendem. Abaikan orang-orang yang bergaya di foto. hihi.